Paralayang adalah nama untuk Puncak Gunung Banyak, Kota Batu yang memiliki ketinggian 1.326 mdpl. Tempat ini pada mulanya merupakan tempat yang dijadikan sebagai landasan take-off atlet paralayang.
Lokasi ini dijadikan pusat latihan dan event paralayang se-Malang Raya. Diresmikan pada tahun 2000, bersamaan dengan diadakannya event PON VI Jatim yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum Federasi Aero Sport Indonesia Marsekal TNI Hanafi Asnan.
Di Paralayang, para atlet dapat melayang sambil menikmati keindahan alam dari udara. Pesona pemandangan yang dapat dinikmati para olahragawan menjadi sajian yang menakjubkan, sehingga makin banyak para atlet yang menjajal area ini.
Tidak hanya atlet lokal Malang, atlet daerah Jawa Timur, Nasional dan Internasional sangat menikmati mengikuti ajang paralayang di kawasan Paralayang Batu ini
Seiring berjalannya waktu serta makin banyaknya minat pengunjung untuk mendatangi Paralayang, kawasan ini dibuka lebih umum dan luas. Bukan hanya atlet profesional yang dapat menjajal terbang bersama burung di udara, pengunjung pun dapat turut merasakan sensasi terbang ini.
Anda dapat merasakan kebebasan melayang bersama angin sambil menikmati keindahan alam dengan ditemani instruktur yang disediakan pengelola. Biaya yang harus anda keluarkan memang tidak sedikit, namun itu sepadan dengan pengalaman yang anda rasakan.
Karena kegiatan uji nyali ini sangat bergantung pada cuaca dan angin, tidak setiap saat anda dapat terbang. Hanya ketika cuaca cerah dan angin berhembus ke arah yang tepat aktivitas ini dilakukan.
Puncak kegiatan paralayang di daerah ini berlangsung antara Bulan Juni Hingga Oktober. Di bulan-bulan ini, sering pula diadakan kejuaraan paralayang mulai tingkat regional hingga internasional.
1.Paralayang Batu Malam Hari
Paralayang Batu tidak hanya menyajikan panorama indah di siang hari. Datanglah ketika malam, maka anda akan mendapatkan hal menawan yang berbeda. Ditemani dinginnya udara malam pegunungan, hamparan pemandangan di hadapan akan membelakakan mata anda.
Di kejauhan, anda dapat melihat kemerlap lampu kota berwarna warni.Yang membedakan dari pemandangan malam di Paralayang adalah kabut. Ya…. kabut biasanya merusak pemandangan, namun disini kabut merupakan tirai pembuka.
Kabut memang menghalangi pemandangan alam di kejauhan, namun dengan kesabaran, perlahan kabut itu akan memudar dan membuka keindahan cakrawala di hadapan anda.
Tentu saja jangan lupa untuk mempersiapkan diri anda dengan perlengkapan untuk malam hari seperti jaket, sarung tangan hingga penutup kepala yang cukup tebal. Jangan sampai kesenangan anda menikmati keindahan terganggu karena menggigil kedinginan.
Di kejauhan, anda dapat melihat kemerlap lampu kota berwarna warni.Yang membedakan dari pemandangan malam di Paralayang adalah kabut. Ya…. kabut biasanya merusak pemandangan, namun disini kabut merupakan tirai pembuka.
Kabut memang menghalangi pemandangan alam di kejauhan, namun dengan kesabaran, perlahan kabut itu akan memudar dan membuka keindahan cakrawala di hadapan anda. SPEKTAKULER!!!
2.Sunrise Paralayang Batu
Jika anda memiliki waktu lebih, tidak ada salahnya anda bermalam disini dan tunggulah saat dimana sang mentari menunjukkan pesonanya di arah timur.Arahkan pandangan anda ke arah timur, maka anda akan menyaksikan silhoutte Mahameru menjulang tinggi di atas awan.
Sang surya perlahan menampakkan cahayanya menerangi Kota Batu di kejauhan, memperlihatkan eksotisme panorama bak lukisan alam tak terkira indahnya.
Tentu saja jangan lupa untuk mempersiapkan diri anda dengan perlengkapan untuk malam hari seperti jaket, sarung tangan hingga penutup kepala yang cukup tebal. Jangan sampai kesenangan anda menikmati keindahan terganggu karena menggigil kedinginan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar